sumber foto |
Tokyo. Salah satu kota terbesar dan tersibuk di dunia ini merupakan kota yang tak hanya menjadi ibukota dari Negeri Sakura Jepang, tapi juga ibukota perdagangan dan teknologi di Asia Raya. Kota ini seolah-olah menjadi magnet bagi para perantau dari berbagai negara yang menginginkan kehidupan yang lebih baik.
Di kota ini, kereta api menjadi tulang punggung transportasi kota. Daya angkut yang besar, waktu tempuh yang cepat, serta ongkos yang lebih murah ketimbang taksi atau bis menjadi alasan masyarakat Tokyo memilih kereta api sebagai pilihan utama transportasinya.
Sering terbesit pertanyaan di benak kita berapa sih ongkos yang dihabiskan warga Tokyo untuk sekedar naik kereta? Kali ini Saya akan membahas ongkos yang diperlukan untuk ngelintas di jalur-jalur Japan Railway East yang di sadur dari laman city-cost.com.
Harga tiket kereta biasanya di hitung per kilometer. Nah tarif per kilometernya berkisar antara 140 sampai 160 Yen atau sekitar 28.000 sampai 32.000 Rupiah dalam sekali jalan. Berikut adalah harga tiket untuk setiap rute di hitung dari ujung ke ujung rute-rute JR East di wilayah Kota Tokyo.
1.Yamanote Line
Jalur yang terkenal dengan kereta-keretanya yang berwarna hijau terang ini memiliki rute dengan panjang 34,5 kilometer dari Tokyo ke Shinagawa, Shibuya, Shinjuku, Ueno dan balik lagi ke Tokyo dengan jumlah stasiun perhentian sebanyak 29 stasiun. Apabila anda berkereta di jalur ini dari Tokyo sampai balik lagi ke Tokyo dengan turun di setiap staiun akan menghabiskan budget total 4.060 Yen atau sekitar 812.000 Rupiah.
2.Chuo-Sobu Line dan Chuo Rapid
Skycrapercity |
Jalur ini merintang dari Hachioji lewat Shinjuku, Ochanomizu dan berakhir di Tokyo untuk Chuo Line dan berakhir di Chiba lewat Akihabara untuk Chuo-Sobu Line. Untuk Chuo-Sobu sendiri untuk perjalanan dari Chiba ke Hachioji menghabiskan budget 1.420 Yen atau sekitar 284.000 Rupiah untuk sekali jalan.
3.Keihin-Tohoku Line
Jalur yang identik dengan kereta yang berwarna biru terang ini merintang dari Omiya (Saitama) ke Yokohama lewat Kawaguchi, Tokyo, dan berakhir Yokohama sejauh 59,1 kilometer. Budget yang dihabiskan untuk perjalanan dari Omiya ke Yokohama dalam sekali jalan 920 Yen atau sekitar 184.000 Rupiah.
3.Keihin-Tohoku Line
Flickr |
4.Tokaido Main Line
Wikimedia |
Dalam satu kereta biasanya ada dua kelas yakni green car dan kereta biasa. Bedanya, kalau green car itu kursinya berhadap-hadapan selayaknya kereta eksekutif di Indonesia, memiliki dua lantai, dan memiliki penomoran tempat duduk. Sedangkan kereta biasa bangkunya sejajar dan tak memiliki penomoran tempat duduk.
Perjalanan dari Tokyo sampai Atami (menggunakan kereta biasa) menghabiskan budget sekitar 1.940 Yen atau sekitar 388.000 Rupiah dalam sekali jalan.
5.Shonan-Shinjuku Line
Flickriver |
Rute ini sama seperti di Tokaido Main Line. Dalam satu kereta terdiri atas dua kelas, yakni green car dan kereta biasa. Budget yang dibutuhkan untuk naik kereta ini dari Omiya sampai Odawara (kereta biasa) 1.940 Yen atau sekitar 388.000 Rupiah.
Kok harga tiketnya mahal?
Mungkin kalau kita melihat harga tiket di atas dengan sudut pandang orang Indonesia, 800.000 Rupiah adalah harga yang terlalu mahal hanya untuk naik kereta dengan jarak yang setara dengan jalur Jakarta Kota-Bogor. Jadi sebenarnya apa yang membuat harga tiket kereta commuter di Tokyo sangat mahal?
1.Harga lahan di Tokyo itu sangat tinggi.
Perusahaan kereta api di Jepang selalu berusaha menjangkau setiap sudut wilayah dengan membuka jalur kereta baru bersama pemerintah. Namun membuka jalur kereta baru di Tokyo merupakan sebuah tantangan tersendiri yang menguras otak dan biaya karena Kota Tokyo yang semakin padat dan harga lahan yang semakin mahal, membuat perusahaan kereta api dan pemerintah harus memutar otak agar bisa membuka jalur baru walaupun mereka tau jalur itu belum tentu menguntungkan.
2.Tidak adanya subsidi untuk harga tiket kereta.
Sekalipun Japan Railway East adalah perusahaan BUMN milik Pemerintah Jepang. Namun Pemerintah Jepang tidak memberikan subsidi untuk menurunkan harga tiket. Pemerintah hanya mensubsidi biaya untuk pembangunan dan perbaikan jalan rel. Kenapa? Agar tidak terjadi ketimpangan dan persaingan tidak sehat antar perusahaan kereta dan agar Japan Railway East bisa bersaing dengan perusahaan kereta api swasta di Kota Tokyo.
Kok harga tiketnya mahal?
Mungkin kalau kita melihat harga tiket di atas dengan sudut pandang orang Indonesia, 800.000 Rupiah adalah harga yang terlalu mahal hanya untuk naik kereta dengan jarak yang setara dengan jalur Jakarta Kota-Bogor. Jadi sebenarnya apa yang membuat harga tiket kereta commuter di Tokyo sangat mahal?
1.Harga lahan di Tokyo itu sangat tinggi.
Perusahaan kereta api di Jepang selalu berusaha menjangkau setiap sudut wilayah dengan membuka jalur kereta baru bersama pemerintah. Namun membuka jalur kereta baru di Tokyo merupakan sebuah tantangan tersendiri yang menguras otak dan biaya karena Kota Tokyo yang semakin padat dan harga lahan yang semakin mahal, membuat perusahaan kereta api dan pemerintah harus memutar otak agar bisa membuka jalur baru walaupun mereka tau jalur itu belum tentu menguntungkan.
2.Tidak adanya subsidi untuk harga tiket kereta.
Sekalipun Japan Railway East adalah perusahaan BUMN milik Pemerintah Jepang. Namun Pemerintah Jepang tidak memberikan subsidi untuk menurunkan harga tiket. Pemerintah hanya mensubsidi biaya untuk pembangunan dan perbaikan jalan rel. Kenapa? Agar tidak terjadi ketimpangan dan persaingan tidak sehat antar perusahaan kereta dan agar Japan Railway East bisa bersaing dengan perusahaan kereta api swasta di Kota Tokyo.
Written by Unknown
We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.
0 comments:
Post a Comment